Senin, 03 Mei 2010

AMBISI BERLEBIHAN


Suryani sudah tidak ada lagi, tetapi kisahnya selalu hadir di dalam hati. Dia seorang mahasiswa yang sangat baik, tekun beribadah dan belajar tetapi dia pemalu dan kurang kreatif. Suryani sangat sayang pada orang tua dan saudara- saudaranya. Dia anak ke empat dari delapan bersaudara. Ayahnya seorang Kepala SD Negeri dan ibunya seorang petani. Mereka adalah keluarga yang rukun dan sederhana. Di masa kuliah Suryani sangat tekun sekali belajar. Dia selalu bersaat teduh Pkl. 03.30, kemudian Pkl. 04.00 – 06.00 dia belajar, demikian setiap hari. Indeks Prestasinya ternyata memang sangat bagus, rata –rata IP 3 setiap semester. Suryani diakui memang sangat serius belajar, sampai seringkali lupa sarapan, terlambat makan siang, tidak sempat berolahraga, apalagi yang namanya refreshing. Teman-teman dan orang tuanya selalu menasihati tetapi gak pernah dihiraukan. Bagi Suryani belajar adalah segala-galanya. Tapi sayang, ambisinya tidak membawa kesuksesan. Pada semester tiga dia terserang penyakit paru-paru, dan semester lima terkena penyakit typhus akut. Akhirnya Suryani meninggal dunia di RS. Orang tua dan saudara-saudaranya sangat kehilangan Suryani. Setiap melihat teman-teman kuliahnya pulang kampung, Ayah dan Ibunya selalu menangis.. Pada akhir hidupnya Suryani berpesan supaya tidak ada yang mengulangi kesalahannya yang terlalu berambisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar