Talenta adalah ukuran berat. Seperti kilogram atau pon atau kati. Jadi satu talenta emas tentu berbeda nilainya dibandingkan dengan 1 talenta perak, misalnya. Pada zaman Yesus, yang dijadikan patokan bisanya adalah 1 talenta perak. Satu talenta perak, nilainya kurang lebih 360.000 rupiah.
Dalam perumpamaan Yesus, ada orang yang diberi 5 talenta. Artinya, kurang lebih 1.800.000 rupiah. Ada juga orang yang diberi 2 talenta, 720.000 rupiah. Dan kemudian ada yang diberi 1 talenta, 360.000 rupiah.
Dibandingkan dengan 5 atau 2 talenta, 1 talenta tentu saja tidak terlalu besar. Tapi harus kita akui, 360.000 rupiah bukanlah jumlah yang kecil. Satu talenta adalah jumlah yang lumayan. Jumlah yang cukup.
Setiap orang memang diberi talenta yang berbeda-beda. Ada yang 5, ada yang 2, ada yang 1. Tapi tidak ada yang tidak diberi apa-apa. Bahkan yang mendapat talenta paling kecil pun, sebenarnya mendapat cukup, 360.000 rupiah. Jadi, jangan pernah kamu katakan bahwa kamu tidak memperoleh apa-apa. Jangan pernah kamu katakan kamu tidak mempunyai apa-apa. Tidak bisa apa-apa. Kamu mungkin hanya mempunyai sedikit, tetapi cukup.
Sam Foss adalah seorang pengarang Inggris yang terkenal. Ia gemar sekali bertualang. Pada suatu hari, ia kecapekan dan kehausan di tengah hutan. Ketika beristirahat, matanya tertuju kepada sebuah papan tua penunjuk jalan. Disitu ada anak panah dan sebuah tulisan: “Silakan mampir dan menikmati air sejuk!” Come in and have a cool drink.
Ia mengikuti arah yang ditunjuk oleh anak panah itu. Dan tiba pada sebuah mata air yang amat jernih serta sejuk. Setelah minum, kemudian ia duduk. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada sekeranjang apel hutan. Ada lagi tulisan di keranjang itu. “Silakan ambil”. Help yourself.
Rasa ingin tahunya menjadi-jadi. Pasti ada orang yang melakukan semua itu. Siapa?
Ternyata ada sepasang suami-istri tua yang tinggal disitu. Ketika ditanya mengapa, mereka menjawab, “Kami terlalu miskin untuk mengundang dan menjamu anda di rumah kami. Tapi kami ingin berbuat sesuatu.”
Sepasang suami-istri tua ini mungkin hanya diberi 1 talenta. Tetapi ternyata sudah cukup untuk berbuat sesuatu yang bermakna dan berguna.
Oleh karena itu, persoalannya, bukanlah berapa besar talenta yang kamu miliki, tetapi bagaimana memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang kamu miliki itu. Untuk apa orang yang memiliki 10 jam sehari tetapi tidak memanfaatkannya? Lebih baik orang yang hanya punya ½ jam namun memanfaatkannya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar