Knowledge merupakan salah satu faktor pendukung bagi perusahaan sebagai modal untuk survive dalam suatu persaingan industri yang semakin ketat. Suatu perusahaan secara mau tidak mau dipaksa untuk lebih menggunakan sebuah knowledge yang terdapat pada pikiran dari masing-masing karyawan dan itu merupakan tantangan bagi perusahaan. Pada teori manajemen yang baru mengatakan bahwa lebih menguntungkan menginvestasikan sejumlah knowledge aset dibandingkan dengan menghabiskan sejumlah dana untuk membeli beberapa aset secara material.
Sebuah perkembangan dalam teknologi komunikasi telah membawa perubahan dalam meningkatkan pentingnya arti dari sebuah knowledge. Pada industri modern setiap perusahaan yang telah menerapkan sebuah pengelolaan knowledge pada proses bisnisnya telah berhasil dalam meningkatkan profit dan sukses dalam sisi finansial sehingga dengan sendirinya mengingatkan mereka bahwa hal penting yang paling mendasar adalah knowledge sebagai salah satu sumber daya.
Beberapa perusahaan telah membentuk suatu posisi baru, diantaranya yaitu Direktur Knowledge, Direktur Intelektual atau Knowledge Asset Manager. Tugas umum yang dilakukan oleh mereka adalah bertanggung jawab dalam merespon setiap tantangan yang kian hari kian meningkat pada lingkungan perusahaan sehingga dengan meningkatkan pengaturan dari aset intelektual dapat menjadikan keuntungan dalam menghadapi lingkungan kompetitif.
Situasi yang ada saat ini dalam mengelola knowledge secara struktural semakin kompleks dibandingkan dengan yang ada beberapa tahun yang lalu, dimana setiap perusahaan harus menggunakannya. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan knowledge yang secara signifikan, penambahan dimana knowledge itu dikelompokkan, dan pertumbuhan dari globalisasi.
Pertumbuhan jumlah knowledge secara keseluruhan menyebabkan dibutuhkannya keahlian khusus untuk mengelolanya dengan disiplin ilmu tertentu. Pada tahun-tahun yang lalu, setiap orang dengan disiplin ilmu yang berbeda yang memiliki pengertian umum tentang sebuah penelitian dapat memasuki setiap lingkup area dari penelitian tersebut. Akan tetapi dengan kondisi sekarang, walaupun hanya satu objek yang diteliti, orang-orang dengan keahlian khusus yang berbeda-beda dapat menimbulkan masalah dalam memahami objek tersebut.
Ekonomi global yang terus berlanjut telah membawa perubahan knowledge ke arah globalisasi. Semua perubahan yang terjadi memberi arti bahwa pada saat sekarang menjadi mustahil untuk mengetahui semua jenis produk, produk-produk yang tersedia, teknologi untuk produksi atau pun pola dari keunggulan kompetitif dari setiap negara. Hal ini dikarenakan telah menyebarnya knowledge, tidak terpusat pada satu sumber knowledge saja. Sebagai contoh, pada awal tahun 1970-an, Amerika Serikat telah menghasilkan lebih dari 70 % teknologi-teknologi baru yang digunakan oleh hampir setiap negara di dunia. Sekarang, pusat dari penelitian dan pengembangan teknologi telah tersebar ke beberapa negara. Sebagai contoh, negara India saat ini menjadi salah satu negara pengembang perangkat lunak terbesar. Dengan fakta ini membuktikan bahwa suatu knowledge tidak hanya terpusat di satu negara.
Beberapa perusahaan menganggap peningkatan secara kompleks pada suatu lingkungan sebuah knowledge adalah sebuah ancaman, dikarenakan pengembangan yang dinamis pada knowledge tersebut dapat diperoleh sebuah kesempatan untuk melakukan persaingan. Perusahaan yang selalu melakukan inovasi dalam proses bisnisnya akan menemukan cara bahwa mereka dapat meningkatkan value dari produk mereka yang mana hanya memiliki fungsi dasar sederhana dengan membentuk mereka menjadi lebih intensif terhadap knowledge. Hal ini dapat diartikan bahwa sebuah produk dapat beradaptasi dengan sendirinya pada sebuah situasi yang berubah, atau pun mengumpulkan dan menyimpan informasi dan mengimplementasikan untuk memperoleh keuntungan bagi si pengguna.
Banyak perusahaan yang mencoba untuk membangun dan menerapkan sebuah teknologi lebih canggih dalam proses produksi mereka untuk mengakomodir adaptasi dengan lingkungan yang berubah, sehingga proses adaptasi tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang relatif cepat. Konsep seperti ini sangat diperlukan dalam mengelola knowledge, dimana berguna untuk mengkinikan (update) knowledge yang sudah ada sebelumnya dengan perubahan situasi kompetisi yang ada disekitar perusahaan, sehingga dapat menghadapi persaingan dan tetap survive.
Apabila sebuah perusahaan yang berbasiskan pada pengelolaan knowledge yang baik beroperasi pada sebuah lingkungan yang intensif pada knowledge, hal ini dapat memungkinkan bahwa kompetensi yang ada pada perusahaan tersebut dapat berkembang secara dinamis dengan sendirinya dan juga dapat terbentuk sebuah kesempatan strategi baru yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengembangkan proses bisnisnya.
Sabtu, 05 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar